Skip to main content

Akta Pendirian Yayasan

 

PENDIRIAN YAYASAN

Nomor :

-Pada hari ini,

.

Pukul

.

-Hadir dihadapan saya

.

.

.

.

 

1.    Tuan ..............................

-Para penghadap saya, Notaris kenal. --------------------------------------------

-Para Penghadap dengan ini menerangkan : --------------------------------------------------------Bahwa para penghadap telah memisahkan dari harta kekayaan pribadinya berupa .............................. yang akan dijadikan sebagai kekayaan awal Yayasan yang akan didirikan dengan akta ini; ---------

Bahwa dengan tidak mengurangi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta dengan ijin dari pihak yang berwenang,para penghadap setuju untuk mendirikan suatu yayasan dengan anggaran dasar sebagaimana yang termuat dalam akta pendirian ini (untuk selanjutnya cukup disingkat dengan “Anggaran Dasar”) sebagai berikut : -----------------------------------------

----------------------------------  Pasal 1.  ----------------------------------------

---------------------  NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN  ---------------------

-Yayasan ini bernama : “..............................“ ----------------------------------

(selanjutnya dalam anggaran dasar ini cukup disingkat dengan “Yayasan”), berkedudukan dan berkantor pusat di ..............................

Yayasan dapat membuka kantor cabang atau perwakilan ditempat lain, baik didalam maupun diluar wilayah Republik Indonesia berdasarkan keputusan Pengurus dengan persetujuan Pembina. 

----------------------------------  Pasal 2.  ----------------------------------------

--------------------------  MAKSUD DAN TUJUAN  ------------------------------

Yayasan mempunyai maksud dan tujuan di bidang : ----------------------------

1.  ..............................

2.    ..............................

3.    ..............................

-------------------------------  Pasal 3.  -----------------------------------------------------------------------------------------------  KEGIATAN  --------------------------------------

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas, Yayasan menjalankan kegiatan sebagai berikut : ---------------------------------------------------------

1.    Di bidang ..............................

2.    Di bidang  ..............................

3.    Di bidang ..............................

----------------------------------  Pasal 4.  ----------------------------------------

-----------------------------  JANGKA WAKTU  ------------------------------------ 

Yayasan ini didirikan untuk jangka waktu yang tidak ditentukan lamanya. ---

----------------------------------  Pasal 5.  ----------------------------------------

---------------------------------- KEKAYAAN  -------------------------------------

1.    Yayasan mempunyai kekayaan awal yang berasal dari kekayaan pendiri yang dipisahkan, terdiri dari uang tunai sebesar  ..............................

2.    Selain kekayaan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 kekayaan Yayasan dapat juga diperoleh dari : -------------------------------------------

a.    Sumbangan atau bantuan yang bersifat tidak mengikat; --------------

b.    Wakaf; ----------------------------------------------------------------------

c.    Hibah; -----------------------------------------------------------------------

d.    Hibah wasiat; dan ----------------------------------------------------------

e.    Perolehan lain yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar ---- Yayasan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku. ----

3.    Semua kekayaan Yayasan harus dipergunakan untuk mencapai maksud  dan tujuan Yayasan. --

----------------------------------  Pasal 6.  ----------------------------------------

----------------------------- ORGAN YAYASAN ------------------------------------

Yayasan mempunyai organ yang terdiri dari : ----------------------------------

a.    Pembina; ------------------------------------------------------------------------

b.    Pengurus; -----------------------------------------------------------------------

c.    Pengawas. ----------------------------------------------------------------------

----------------------------------  Pasal 7.  ----------------------------------------

---------------------------------- PEMBINA ----------------------------------------

1.    Pembina adalah organ Yayasan yang mempunyai kewenangan yang tidak diserahkan kepada Pengurus atau Pengawas. -------------------------

2.    Pembina terdiri dari seorang atau lebih anggota Pembina. -----------------

3.    Dalam hal terdapat lebih dari seorang anggota Pembina, maka seorang diantaranya diangkat sebagai Ketua Pembina. -------------------------------

4.    Yang dapat diangkat sebagai anggota Pembina adalah orang perseorangan sebagai pendiri Yayasan dan/atau mereka yang berdasarkan keputusan Rapat Pembina dinilai mempunyai dedikasi yang tinggi untuk mencapai maksud dan tujuan Yayasan. ----------------

5.    Anggota Pembina tidak diberi gaji dan/atau tunjangan oleh Yayasan. ---

6.    Dalam hal Yayasan oleh karena sebab apapun tidak mempunyai anggota Pembina, maka dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak terjadinya kekosongan tersebut wajib diangkat anggota Pembina berdasarkan keputusan rapat gabungan anggota Pengawas dan anggota Pengurus. ---

7.    Seorang anggota Pembina berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan secara tertulis mengenai maksud tersebut kepada Yayasan paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya. ----------------------------------------------------------

----------------------------------  Pasal 8.  ----------------------------------------

---------------------------- MASA JABATAN PEMBINA --------------------------

1.    Masa jabatan Pembina tidak ditentukan lamanya. --------------------------

2.    Jabatan anggota Pembina akan berakhir dengan sendirinya apabila anggota Pembina tersebut : ---------------------------------------------------

a.    Meninggal dunia; ---------------------------------------------------------

b.    Mengundurkan diri dengan pemberitahuan secara tertulis sebagaimana diatur dalam Pasal 7 ayat 7; -------------------------------

c.    Tidak lagi memenuhi persyaratan peraturan perundang-undangan yang berlaku; ------------

d.    Diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat Pembina; ---------------

e.    Dinyatakan pailit atau ditaruh di bawah pengampuan berdasarkan suatu penetapan Pengadilan; ---------------------------------------------

f.     Dilarang untuk menjadi anggota Pembina karena peraturan perundang-undangan yang berlaku. --------------------------------------

3.    Anggota Pembina tidak boleh merangkap sebagai anggota Pengurus  dan/atau anggota Pengawas. --------------------------------------------------

----------------------------------  Pasal 9.  ----------------------------------------

-------------------- TUGAS DAN WEWENANG PEMBINA ----------------------

1.    Pembina berwenang bertindak untuk dan atas nama Pembina. -------------

2.    Kewenangan Pembina meliputi : ----------------------------------------------

a.    Keputusan mengenai perubahan Anggaran Dasar; -----------------------

b.    Mengangkat dan memberhentikan anggota Pengurus dan anggota  Pengawas; --------------

c.    Menetapkan kebijakan umum Yayasan berdasarkan Anggaran Dasar Yayasan; ---------------

d.    Mengesahkan program kerja dan rancangan anggaran tahunan Yayasan; ---------------------

e.    Penetapan keputusan mengenai penggabungan atau pembubaran Yayasan; ------------------

f.     Mengesahkan laporan tahunan Yayasan; ---------------------------------

g.    Penunjukan likuidator dalam hal Yayasan dibubarkan. -------------------

3.    Dalam hal hanya ada seorang anggota Pembina, maka segala tugas dan  wewenang yang diberikan kepada Ketua Pembina atau anggota Pembina berlaku pula baginya. -------------------

----------------------------------  Pasal 10.  ---------------------------------------

----------------------------- RAPAT PEMBINA ------------------------------------

1.    Rapat Pembina diadakan paling sedikit sekali dalam 1 (satu) tahun,  paling lambat dalam waktu 5 (lima) bulan setelah akhir tahun buku sebagai rapat tahunan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12. Pembina dapat juga mengadakan rapat setiap waktu bila dianggap perlu atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Pembina, anggota Pengurus atau anggota Pengawas. ----------------------------------

2.    Panggilan Rapat Pembina dilakukan oleh Pembina secara langsung, atau melalui surat dengan mendapat tanda terima, paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum rapat diselenggarakan, dengan tidak  memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal rapat. --------------------

3.    Panggilan rapat itu harus mencantumkan hari, tanggal, waktu, tempat, dan acara rapat. -------

4.    Rapat Pembina diadakan di tempat kedudukan Yayasan, atau di tempat kegiatan Yayasan, atau di tempat lain dalam wilayah hukum Republik Indonesia. ------------------------------------------

5.    Dalam hal semua angota Pembina hadir, atau diwakili, panggilan  tersebut tidak disyaratkan dan Rapat Pembina dapat diadakan dimana pun juga dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat. -----

6.    Rapat Pembina dipimpin oleh Ketua Pembina, dan dalam hal Ketua Pembina tidak hadir atau berhalangan, maka Rapat Pembina dipimpin oleh seorang anggota Pembina yang dipilih oleh dan dari anggota Pembina yang hadir. -----------------------------------------------------------

7.    Seorang anggota Pembina hanya dapat diwakili oleh anggota Pembina lainnya dalam Rapat Pembina berdasarkan surat kuasa. --------------------

----------------------------------  Pasal 11.  ---------------------------------------

1.  Rapat Pembina adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang  mengikat apabila : ----------

a.  Dihadiri paling sedikit 2/3 (dua per tiga) dari jumlah anggota Pembina;-

b.  Dalam hal korum sebagaimana dimaksud dalam  ayat 1 huruf a tidak tercapai, maka dapat diadakan pemanggilan Rapat Pembina kedua; -----

c.   Pemanggilan sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 1 huruf b, harus dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum rapat diselenggarakan, dengan tidak memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal rapat; --

d.  Rapat Pembina kedua diselenggarakan paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling lambat 21 (dua puluh satu) hari terhitung sejak Rapat Pembina pertama; -----------------------------------------------------------

e.  Rapat Pembina kedua adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat, apabila dihadiri lebih dari 1/2 (satu per dua) jumlah anggota Pembina. ------------------------------------------------------------

2.  Keputusan Rapat Pembina diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. ---------------------

3.  Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka keputusan diambil berdasarkan suara setuju lebih dari 1/2 (satu per dua) jumlah suara yang sah. ----------

4.  Dalam hal suara setuju dan tidak setuju sama banyaknya, maka usul ditolak. --------------------

5.  Tata cara pemungutan suara dilakukan sebagai berikut : --------------------

a.    Setiap anggota Pembina yang hadir berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan tambahan 1 (satu) suara untuk setiap anggota Pembina lain yang diwakilinya; ------------------------------

b.      Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat suara tertutup tanpa tanda tangan, sedangkan pemungutan suara mengenai hal-hal lain dilakukan dengan lisan, kecuali Ketua Rapat menentukan lain tanpa ada keberatan dari yang hadir; ----------------------------------

c.      Suara yang abstain dan suara yang tidak sah tidak dihitung dalam menentukan jumlah suara yang dikeluarkan. ------------------------------

6.  Setiap Rapat Pembina dibuat berita acara rapat yang ditandatangani oleh Ketua Rapat dan sekretaris rapat. ---------------------------------------------

7.  Penandatanganan sebagaimana dimaksud dalam ayat 6 tidak disyaratkan apabila berita acara rapat dibuat dengan akta notaris. -----------------------

8.  Pembina dapat mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan Rapat Pembina, dengan ketentuan semua anggota Pembina telah diberitahu secara tertulis dan semua anggota Pembina memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis serta menandatangani persetujuan tersebut. -----------------------------------------------------------

9.  Keputusan yang diambil sebagaimana dimaksud dalam ayat 8, mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Pembina. ------------------------------------------------------------------

10.  Dalam hal hanya ada 1 (satu) orang Pembina, maka dia dapat  mengambil keputusan yang sah dan mengikat. -------------------------------

------------------------------------Pasal 12.----------------------------------------

------------------------------RAPAT TAHUNAN------------------------------------

1.  Pembina wajib menyelenggarakan rapat tahunan setiap tahun, paling lambat 5 (lima) bulan setelah tahun buku Yayasan ditutup. -----------------

2.  Dalam rapat tahunan, Pembina melakukan : ---------------------------------

a.    Evaluasi tentang harta kekayaan, hak dan kewajiban Yayasan tahun yang lampau sebagai dasar pertimbangan bagi perkiraan mengenai perkembangan Yayasan untuk tahun yang akan datang; ----------------

b.    Pengesahan laporan tahunan yang diajukan Pengurus; ------------------

c.    Penetapan kebijakan umum Yayasan; ------------------------------------

d.    Pengesahan program kerja dan rancangan anggaran tahunan Yayasan

e.    Pengesahan laporan tahunan oleh Pembina dalam rapat tahunan, berarti memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada para anggota Pengurus dan Pengawas atas pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku yang lalu, sejauh  tindakan tersebut tercermin dalam laporan tahunan.

-------------------------------------Pasal 13---------------------------------------

------------------------------------PENGURUS ------------------------------------

1.  Pengurus adalah organ Yayasan yang melaksanakan kepentingan kepengurusan Yayasan yang sekurang-kurangnya terdiri dari : -------------

a.    Seorang Ketua; -------------------------------------------------------------

b.    Seorang Sekretaris; dan ---------------------------------------------------

c.    Seorang Bendahara. -------------------------------------------------------

2.  Dalam hal diangkat lebih dari 1 (satu) orang Ketua, maka 1 (satu) orang  diantaranya diangkat sebagai Ketua Umum. ---------------------------------

3.  Dalam hal diangkat lebih dari 1 (satu) orang Sekretaris, maka 1 (satu) orang diantaranya diangkat sebagai Sekretaris Umum. ----------------------

4.  Dalam hal diangkat lebih dari 1 (satu) orang Bendahara, maka 1 (satu)  orang diantaranya diangkat sebagai Bendahara Umum. ----------------------

-------------------------------------Pasal 14 ---------------------------------------

1.  Yang dapat diangkat sebagai anggota Pengurus adalah orang perseorangan yang mampu melakukan perbuatan hukum dan tidak dinyatakan bersalah dalam melakukan pengurusan Yayasan yang menyebabkan kerugian bagi Yayasan, masyarakat, atau Negara berdasarkan putusan Pengadilan, dalam jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal putusan tersebut berkekuatan hukum tetap. -----------------------------------------------------

2.  Pengurus diangkat oleh Pembina melalui Rapat Pembina untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali. --------------------------

3.  Pengurus dapat menerima gaji, upah, atau honorarium apabila Pengurus Yayasan : ------------------------------------------------------------------------

a.    Bukan pendiri Yayasan dan tidak terafiliasi dengan pendiri, Pembina dan Pengawas; dan --------------------------------------------------------

b.    Melaksanakan kepengurusan Yayasan secara langsung dan penuh. ----

4.  Dalam hal jabatan Pengurus kosong, maka dalam jangka waktu paling lama 30 (tigapuluh) hari sejak terjadinya kekosongan, Pembina harusmenyelenggarakan rapat, untuk mengisi kekosongan itu. -------------

5.  Dalam hal semua jabatan Pengurus kosong, maka dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak terjadinya kekosongan tersebut, Pembina harus menyelenggarakan rapat untuk mengangkat Pengurus baru dan untuk sementara Yayasan diurus oleh Pengawas. ------------------------

6.  Pengurus berhak mengundurkan diri dari jabatannya, dengan memberitahukan secara tertulis mengenai maksudnya tersebut kepada Pembina paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya. ---------------------------------------------------------------------------

7.  Dalam hal terdapat penggantian Pengurus Yayasan, maka dalam jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal dilakukan penggantian Pengurus Yayasan, Pengurus yang menggantikan wajib menyampaikan pemberitahuan secara tertulis kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan instansi terkait. ------------------

8.  Pengurus tidak dapat merangkap sebagai Pembina, Pengawas atau pelaksana kegiatan. -------------------------------------------------------------

---------------------------------------Pasal 15-------------------------------------

-Jabatan anggota Pengurus berakhir apabila : -----------------------------------

1.    Meninggal dunia; -----------------------------------------------------------

2.    Mengundurkan diri; ---------------------------------------------------------

3.    Bersalah melakukan tindak pidana berdasarkan putusan Pengadilan yang diancam dengan hukuman penjara paling sedikit 5 (lima) tahun;

4.    Diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat Pembina; ------------------

5.    Masa jabatan berakhir. -----------------------------------------------------

-------------------------------------Pasal 16---------------------------------------

-------------------TUGAS DAN WEWENANG PENGURUS-----------------------

1.  Pengurus berwenang penuh atas kepengurusan Yayasan untuk  kepentingan Yayasan. ----------------------------------------------------------

2.  Pengurus wajib menyusun program kerja dan rancangan anggaran tahunan Yayasan untuk disahkan Pembina. ---------------------------------------------

3.  Pengurus wajib memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan oleh Pengawas. ----------------------------------------------------

4.  Setiap anggota Pengurus wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugasnya dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. --------------------------------------------------------

5.  Pengurus berhak mewakili Yayasan di dalam dan di luar pengadilan tentang segala hal dan dalam segala kejadian, dengan pembatasan bahwa untuk: -

------------------------------------------------------------------------------------

a.  Meminjam atau meminjamkan uang atas nama Yayasan (tidak termasuk  mengambil uang Yayasan di Bank); ---------------------------------------

b.  Mendirikan suatu usaha baru atau melakukan penyertaan dalam berbagai bentuk usaha baik di dalam maupun di luar negeri; -------------

c.   Memberi atau menerima pengalihan atas harta tetap; --------------------

d.  Membeli atau dengan cara lain mendapatkan/memperoleh harta tetap atas nama Yayasan; ---------------------------------------------------------

e.  Menjual atau dengan cara lain melepaskan kekayaan Yayasan serta mengagunkan/membebani kekayaan Yayasan; ----------------------------

f.   Mengadakan perjanjian dengan organisasi yang terafiliasi dengan Yayasan, Pembina, Pengurus dan/atau Pengawas Yayasan atau seseorang yang bekerja pada Yayasan, yang perjanjian tersebut bermanfaat bagi tercapainya maksud dan tujuan Yayasan. ---------------

6.  Perbuatan Pengurus sebagaimana diatur dalam ayat 5 huruf a, b, c, d, e,  dan f harus mendapat persetujuan dari Pembina. ----------------------------

--------------------------------------- Pasal 17-------------------------------------

-Pengurus tidak berwenang mewakili Yayasan dalam hal : ---------------------

1.    Mengikat Yayasan sebagai penjamin utang; ------------------------------

2.    Membebani kekayaan Yayasan untuk kepentingan pihak lain; ----------

3.    Mengadakan perjanjian dengan organisasi yang terafiliasi dengan Yayasan, Pembina, Pengurus dan/atau Pengawas Yayasan atau seseorang yang bekerja pada Yayasan, yang perjanjian tersebut tidak ada hubungannya bagi tercapainya maksud dan tujuan Yayasan. ------

-------------------------------------Pasal 18---------------------------------------

1.  Ketua Umum bersama-sama dengan Sekretaris Umum berwenang bertindak untuk dan atas nama Pengurus serta mewakili Yayasan. ---------

2.  Dalam hal Ketua Umum tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun juga, hal tersebut tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka Wakil Ketua atau seorang Ketua lainnya bersama-sama dengan Sekretaris Umum atau apabila Sekretaris Umum tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun juga, hal tersebut tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka Wakil Ketua atau seorang Ketua lainnya bersama-sama dengan seorang Sekretaris lainnya berwenang bertindak untuk dan atas nama Pengurus serta mewakili Yayasan. ---------------------------------------------

3.  Dalam hal hanya ada seorang Ketua, maka segala tugas dan wewenang yang diberikan kepada Ketua Umum berlaku juga baginya. ------------------

4.  Sekretaris Umum bertugas mengelola administrasi Yayasan, dalam hal hanya ada seorang Sekretaris, maka segala tugas dan wewenang yangdiberikan kepada Sekretaris Umum berlaku juga baginya. --------------

5.  Bendahara Umum bertugas mengelola keuangan Yayasan, dalam hal hanya ada seorang Bendahara, maka segala tugas dan wewenang yang diberikan kepada Bendahara Umum berlaku juga baginya. -----------------------------

6.  Pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Pengurus ditetapkan oleh Pembina melalui Rapat Pembina. -----------------------------------------------

7.  Pengurus untuk perbuatan tertentu berhak mengangkat seorang atau lebih wakil atau kuasanya berdasarkan surat kuasa. -------------------------------

--------------------------------------Pasal 19--------------------------------------

----------------------------PELAKSANA KEGIATAN------------------------------

1.  Pengurus berwenang mengangkat dan memberhentikan pelaksanakegiatan Yayasan berdasarkan keputusan Rapat Pengurus. ----------------------------

2.  Yang dapat diangkat sebagai pelaksana kegiatan Yayasan adalah orang perseorangan yang mampu melakukan perbuatan hukum dan tidak pernah dinyatakan pailit atau dipidana karena melakukan tindakan yang merugikan Yayasan, masyarakat atau Negara berdasarkan putusan Pengadilan, dalam jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal putusan tersebut berkekuatan hukum tetap. ---------------------------------

3.  Pelaksana kegiatan Yayasan diangkat oleh Pengurus berdasarkan  keputusan Rapat Pengurus untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali dengan tidak mengurangi keputusan Rapat Pengurus untuk memberhentikan sewaktu-waktu. --------------------------------------

4.  Pelaksana kegiatan Yayasan bertanggung jawab kepada Pengurus. ---------

5.  Pelaksana kegiatan Yayasan menerima gaji, upah, atau honorarium yang jumlahnya ditentukan berdasarkan keputusan Rapat Pengurus. -------------

--------------------------------------Pasal 20 --------------------------------------

1.  Dalam hal terjadi perkara di Pengadilan antara Yayasan dengan anggota Pengurus atau apabila kepentingan pribadi seorang anggota Pengurus bertentangan dengan Yayasan, maka anggota Pengurus yang bersangkutan tidak berwenang bertindak untuk dan atas nama Pengurus  serta mewakili Yayasan, maka anggota Pengurus lainnya bertindak untuk dan atas nama Pengurus serta mewakili Yayasan. ----------------------------

2.  Dalam hal Yayasan mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan seluruh Pengurus, maka Yayasan diwakili oleh Pengawas.------

-------------------------------------Pasal 21---------------------------------------

-------------------------------RAPAT PENGURUS---------------------------------

1.  Rapat Pengurus dapat diadakan setiap waktu bila dipandang perlu atas permintaan tertulis dari satu orang atau lebih Pengurus, Pengawas, atau Pembina. -------------------------------------------------------------------------

2.  Panggilan Rapat Pengurus dilakukan oleh Pengurus yang berhak mewakili Pengurus. ------------------------------------------------------------------------

3.  Panggilan Rapat Pengurus disampaikan kepada setiap anggota Pengurus secara langsung, atau melalui surat dengan mendapat tanda terima, paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum rapat diselenggarakan, dengan tidak memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal rapat. ---------------------

4.  Panggilan Rapat Pengurus itu harus mencantumkan hari, tanggal, waktu, tempat dan acara rapat. --------------------------------------------------------

5.  Rapat Pengurus diadakan ditempat kedudukan Yayasan atau di tempat kegiatan Yayasan. ---------------------------------------------------------------

6.  Rapat Pengurus dapat diadakan di tempat lain dalam wilayah Republik Indonesia dengan persetujuan Pembina. --------------------------------------

--------------------------------------Pasal 22--------------------------------------

1.  Rapat Pengurus dipimpin oleh Ketua Umum. -------------------------------

2.  Dalam hal Ketua Umum tidak dapat hadir atau berhalangan, maka Rapat Pengurus dipimpin oleh seorang anggota Pengurus yang dipilih oleh dan dari antara anggota Pengurus yang hadir. -------------------------------------

3.  Seorang anggota Pengurus hanya dapat diwakili oleh anggota Pengurus lainnya dalam Rapat Pengurus berdasarkan surat kuasa. --------------------

4.  Rapat Pengurus sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila : -------------------------------------------------------------------------

a.    Dihadiri paling sedikit 2/3 (dua per tiga) dari jumlah anggota Pengurus; -------------------------------------------------------------------

b.    Dalam hal korum sebagaimana dimaksud dalam ayat 4 huruf a tidak tercapai, maka dapat diadakan pemanggilan Rapat Pengurus kedua; --

c.    Pemanggilan sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 4 huruf b, harus dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum rapat diselenggarakan, dengan tidak memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal rapat; -

d.    Rapat Pengurus kedua diselenggarakan paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling lambat 21 (dua puluh satu) hari terhitung sejak Rapat Pengurus pertama. ---------------------------------------------------------

e.    Rapat Pengurus kedua adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat, apabila dihadiri lebih dari 1/2 (satu per dua) jumlah anggota Pengurus. ----------------------

------------------------------------- Pasal 23---------------------------------------

1.  Keputusan Rapat Pengurus harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. -------------------------------------------------------------------------

2.  Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka keputusan diambil berdasarkan suara setuju lebih dari 1/2 (satu per dua) jumlah suara yang sah. ----------------------------------------

3.  Dalam hal suara setuju dan tidak setuju sama banyaknya, maka usul ditolak. ---------------------------------------------------------------------------

4.  Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat suara  tertutup tanpa tanda tangan, sedangkan pemungutan suara mengenai  hal-hal lain dilakukan dengan lisan, kecuali Ketua Rapat menentukan lain dan tidak ada keberatan dari yang hadir. ------------------------------------------

5.  Suara yang abstain dan suara yang tidak sah tidak dihitung dalam  menentukan jumlah suara yang dikeluarkan. ---------------------------------

6.  Setiap Rapat Pengurus dibuat berita acara rapat yang ditandatangani oleh Ketua Rapat dan 1 (satu) orang anggota Pengurus lainnya yang ditunjuk oleh rapat sebagai sekretaris rapat. -------------------------------------------

7.  Penandatanganan yang dimaksud dalam ayat 6 tidak disyaratkan apabila berita acara rapat dibuat dengan akta notaris. -------------------------------

8.  Pengurus dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan Rapat Pengurus, dengan ketentuan semua anggota Pengurus telah diberitahu secara tertulis dan semua anggota Pengurus memberikan  persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis serta  menandatangani persetujuan tersebut. ----------------------------------------

9.  Keputusan yang diambil sebagaimana dimaksud dalam ayat 8, mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil  dengan sah dalam Rapat Pengurus. -----------------------------------------------------------------

---------------------------------------Pasal 24-------------------------------------

--------------------------------------PENGAWAS-----------------------------------

1.  Pengawas adalah organ Yayasan yang bertugas melakukan pengawasan  dan memberi nasihat kepada Pengurus dalam menjalankan kegiatan Yayasan. -------------------------------------------------------------------------

2.  Pengawas terdiri dari 1 (satu) orang atau lebih anggota Pengawas. ---------

3.  Dalam hal diangkat lebih dari 1 (satu) orang Pengawas, maka 1 (satu) orang diantaranya dapat diangkat sebagai Ketua Pengawas. ---------------

--------------------------------------Pasal 25--------------------------------------

1.  Yang dapat diangkat sebagai anggota Pengawas adalah orang  perseorangan yang mampu melakukan perbuatan hukum dan tidak  dinyatakan bersalah dalam melakukan pengawasan Yayasan yang  menyebabkan kerugian bagi Yayasan, masyarakat atau Negara  berdasarkan putusan Pengadilan, dalam jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal putusan tersebut berkekuatan hukum tetap. -------

2.  Pengawas diangkat oleh Pembina melalui Rapat Pembina untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali. ---------------------------

3.  Dalam hal jabatan Pengawas kosong, maka dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak terjadinya kekosongan, Pembina harus menyelenggarakan rapat, untuk mengisi kekosongan itu. --------------------

4.  Dalam hal semua jabatan Pengawas kosong, maka dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak terjadinya kekosongan tersebut, Pembina harus menyelenggarakan rapat untuk mengangkat Pengawas baru dan untuk sementara Yayasan diurus oleh Pengurus. ------------------------

5.  Pengawas berhak mengundurkan diri dari jabatannya, dengan  memberitahukan secara tertulis mengenai maksudnya tersebut kepada Pembina paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya. ---------------------------------------------------------------------------

6.  Dalam hal terdapat penggantian Pengawas Yayasan, maka dalam jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal  dilakukan penggantian Pengawas Yayasan, Pengurus wajib menyampaikan pemberitahuan secara tertulis kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan instansi terkait. -----------------------------

7.  Pengawas tidak dapat merangkap sebagai Pembina, Pengurus atau pelaksana kegiatan. -------------------------------------------------------------

---------------------------------------Pasal 26-------------------------------------

-Jabatan Pengawas berakhir apabila : --------------------------------------------

1.    Meninggal dunia; ---------------------------------------------------------

2.    Mengundurkan diri; ------------------------------------------------------

3.    Bersalah melakukan tindak pidana berdasarkan putusan Pengadilan yang diancam dengan hukuman penjara paling sedikit 5 (lima) tahun;-

4.    Diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat Pembina; ------------------

5.    Masa jabatan berakhir. -----------------------------------------------------

--------------------------------------Pasal 27--------------------------------------

-------------------TUGAS DAN WEWENANG PENGAWAS----------------------

1.  Pengawas wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab  menjalankan tugas pengawasan untuk kepentingan Yayasan. ---------------

2.  Ketua Pengawas dan satu anggota Pengawas berwenang bertindak untuk dan atas nama Pengawas. ------------------------------------------------------

3.  Pengawas berwenang : ---------------------------------------------------------

a.    Memasuki bangunan, halaman atau tempat lain yang dipergunakan Yayasan; --------------------------------------------------------------------

b.    Memeriksa dokumen; ------------------------------------------------------

c.    Memeriksa pembukuan dan mencocokkannya dengan uang kas; -------

d.    Mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Pengurus; -----

e.    Memberi peringatan kepada Pengurus. -----------------------------------

4.  Pengawas dapat memberhentikan untuk sementara 1 (satu) orang atau lebih Pengurus, apabila Pengurus tersebut bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku. --

5.  Pemberhentian sementara itu harus diberitahukan secara tertulis kepada yang bersangkutan disertai alasannya. ----------------------------------------

6.  Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari terhitung sejak tanggal pemberhentian sementara itu, Pengawas diwajibkan untuk melaporkan secara tertulis kepada Pembina. ----------------------------------------------------------------

7.  Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari terhitung sejak tanggal laporan diterima oleh Pembina sebagaimana dimaksud dalam ayat 6, maka Pembina wajib memanggil anggota Pengurus yang bersangkutan untuk  diberi kesempatan membela diri. -----------------------------------------------------

8.  Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari terhitung sejak tanggal pembelaan diri sebagaimana dimaksud dalam ayat 7, Pembina dengan keputusan Rapat Pembina wajib : -----------------------------------------------------------------

a.    Mencabut keputusan pemberhentian sementara; atau -------------------

b.    Memberhentikan anggota Pengurus yang bersangkutan. ----------------

9.  Dalam hal Pembina tidak melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat 7 dan 8, maka pemberhentian sementara batal demi hukum dan yang bersangkutan menjabat kembali jabatannya semula. -------------

10.  Dalam hal seluruh Pengurus diberhentikan sementara, maka untuk sementara Pengawas diwajibkan mengurus Yayasan. ------------------------

-------------------------------------Pasal 28---------------------------------------------------------------------------------------------RAPAT PENGAWAS----------------------------------

1.  Rapat Pengawas dapat diadakan setiap waktu bila dianggap perlu atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Pengawas atau  Pembina. -------------------------------------------------------------------------

2.  Panggilan Rapat Pengawas dilakukan oleh Pengawas yang berhak mewakili Pengawas. -----------------------------------------------------------------------

3.  Panggilan Rapat Pengawas disampaikan kepada setiap Pengawas secara langsung, atau melalui surat dengan mendapat tanda terima, paling  lambat 7 (tujuh) hari sebelum rapat diselenggarakan, dengan tidak  memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal rapat. ---------------------

4.  Panggilan rapat itu harus mencantumkan hari, tanggal, waktu, tempat, dan acara rapat. ----------------------------------------------------------------------

5.  Rapat Pengawas diadakan di tempat kedudukan Yayasan atau di tempat kegiatan Yayasan. ---------------------------------------------------------------

6.  Rapat Pengawas dapat diadakan di tempat lain dalam wilayah hukum Republik Indonesia dengan persetujuan Pembina. --------------------------

--------------------------------------Pasal 29--------------------------------------

1.  Rapat Pengawas dipimpin oleh Ketua Pengawas. ---------------------------

2.  Dalam hal Ketua Pengawas tidak dapat hadir atau berhalangan, maka Rapat Pengawas dipimpin oleh seorang anggota Pengawas yang dipilih oleh dan dari antara anggota Pengawas yang hadir. -------------------------

3.  Seorang anggota Pengawas hanya dapat diwakili oleh anggota Pengawas lainnya dalam Rapat Pengawas berdasarkan surat kuasa. --------------------

4.  Rapat Pengawas sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat -- apabila : -------------------------------------------------------------------------

a.    Dihadiri paling sedikit 2/3 (dua per tiga) dari jumlah anggota Pengawas. ------------------------------------------------------------------

b.    Dalam hal korum sebagaimana dimaksud dalam ayat 4 huruf a tidak tercapai, maka dapat diadakan pemanggilan Rapat Pengawas kedua. --

c.    Pemanggilan sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 4 huruf b, harus dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum rapat diselenggarakan, dengan tidak memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal rapat. -

d.    Rapat Pengawas kedua diselenggarakan paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling lambat 21 (dua puluh satu) hari terhitung sejak Rapat Pengawas pertama. --------------------------------------------------------

e.    Rapat Pengawas kedua adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat, apabila dihadiri oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) jumlah anggota Pengawas. ------------------------------------------------

------------------------------------- Pasal 30---------------------------------------

1.  Keputusan Rapat Pengawas diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. -------------------------------------------------------------------------

2.  Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka keputusan diambil berdasarkan suara setuju lebih dari 1/2 (satu per dua) jumlah suara yang sah. ----------------------------------------

3.  Dalam hal suara setuju dan tidak setuju sama banyaknya, maka usul ditolak. ---------------------------------------------------------------------------

4.  Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat suara  tertutup tanpa tanda tangan, sedangkan pemungutan suara mengenai hal-hal lain dilakukan secara lisan, kecuali Ketua Rapat menentukan lain dan tidak ada keberatan dari yang hadir. ------------------------------------------

5.  Suara yang abstain dan suara yang tidak sah tidak dihitung dalam menentukan jumlah suara yang dikeluarkan. ---------------------------------

6.  Setiap Rapat Pengawas dibuat berita acara rapat yang ditandatangani oleh Ketua Rapat dan 1 (satu) orang anggota Pengawas lainnya yang ditunjuk oleh rapat sebagai sekretaris rapat. -------------------------------------------

7.  Penandatanganan yang dimaksud dalam ayat 6 tidak disyaratkan apabila berita acara rapat dibuat dengan akta notaris. -------------------------------

8.  Pengawas dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan Rapat Pengawas, dengan ketentuan semua Pengawas telah diberitahu secara tertulis dan semua Pengawas memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis serta menandatangani persetujuan tersebut. -------------------------------------------------------------------------

9.  Keputusan yang diambil sebagaimana dimaksud dalam ayat 8, mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Pengawas. ----------------------------------------------------------------

--------------------------------------Pasal 31--------------------------------------

-------------------------------RAPAT GABUNGAN---------------------------------

1.  Rapat Gabungan adalah rapat yang diadakan oleh Pengurus dan Pengawas untuk mengangkat Pembina, apabila Yayasan tidak lagi mempunyai Pembina. -------------------------------------------------------------------------

2.  Rapat Gabungan diadakan paling lambat 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak Yayasan tidak lagi mempunyai Pembina. ------------------------------

3.  Panggilan Rapat Gabungan dilakukan oleh Pengurus. ------------------------

4.  Panggilan Rapat Gabungan disampaikan kepada setiap Pengurus dan  Pengawas secara langsung, atau melalui surat dengan mendapat tanda  terima, paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum rapat diselenggarakan, dengan tidak memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal rapat. ------

5.  Panggilan Rapat Gabungan harus mencantumkan hari, tanggal, waktu, tempat, dan acara rapat. -------------------------------------------------------

6.  Rapat Gabungan diadakan di tempat kedudukan Yayasan atau di tempat kegiatan Yayasan. ---------------------------------------------------------------

7.  Rapat Gabungan dipimpin oleh Ketua Pengurus. ------------------------------

8.  Dalam hal Ketua Pengurus tidak ada atau berhalangan hadir, maka Rapat Gabungan dipimpin oleh Ketua Pengawas. ------------------------------------

9.  Dalam hal Ketua Pengurus dan Ketua Pengawas tidak ada atau  berhalangan hadir, maka Rapat Gabungan dipimpin oleh anggota Pengurus atau anggota Pengawas yang dipilih oleh dan dari anggota Pengurus dan anggota Pengawas yang hadir. -------------------------------------------------

--------------------------------------Pasal 32--------------------------------------

1.  Seorang anggota Pengurus hanya dapat diwakili oleh anggota Pengurus lainnya dalam Rapat Gabungan berdasarkan surat kuasa. -------------------

2.  Seorang anggota Pengawas hanya dapat diwakili oleh anggota Pengawas lainnya dalam Rapat Gabungan berdasarkan surat kuasa. -------------------

3.  Setiap anggota Pengurus atau anggota Pengawas yang hadir berhak  mengeluarkan 1 (satu) suara dan tambahan 1 (satu) suara untuk setiap anggota Pengurus atau anggota Pengawas lain yang diwakilinya. -----------

4.  Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat suara tertutup tanpa tanda tangan, sedangkan pemungutan suara mengenai hal-hal lain dilakukan secara lisan, kecuali Ketua Rapat menentukan lain dan tidak ada keberatan dari yang hadir. ------------------------------------------

5.  Suara yang abstain dan suara yang tidak sah tidak dihitung dalam menentukan jumlah suara yang dikeluarkan. ---------------------------------

--------------------------------------Pasal 33--------------------------------------

-----------------KORUM DAN PUTUSAN RAPAT GABUNGAN------------------

1.  a. Rapat Gabungan adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila dihadiri paling sedikit 2/3 (dua per tiga) dari jumlah anggota Pengurus dan 2/3 (dua per tiga) dari jumlah anggota Pengawas. ------------------------------------------------------------------

b. Dalam hal korum sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 huruf a tidak tercapai, maka dapat diadakan pemanggilan Rapat Gabungan kedua.----

c.   Pemanggilan sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 1 huruf b, harus dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum rapat diselenggarakan, dengan tidak memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal rapat. ---

d.  Rapat Gabungan kedua diselenggarakan paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling lambat 21 (dua puluh satu) hari terhitung sejak Rapat  Gabungan pertama. ----------------------------------------------------------

e.  Rapat Gabungan kedua adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila dihadiri paling sedikit 1/2 (satu per dua) dari jumlah anggota Pengurus dan 1/2 (satu per dua) dari jumlah anggota Pengawas. --------------------------------------------------------------------

2.  Keputusan Rapat Gabungan sebagaimana tersebut diatas ditetapkan berdasarkan musyawarah untuk mufakat. -------------------------------------

3.  Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka keputusan diambil dengan pemungutan suara berdasarkan suara setuju paling sedikit 2/3 (dua per tiga) dari jumlah suara yang sah yang dikeluarkan dalam rapat. -------------------------------------------------

4.  Setiap Rapat Gabungan dibuat berita acara rapat, yang untuk  pengesahannya ditandatangani oleh Ketua Rapat dan 1 (satu) orang  anggota Pengurus atau anggota Pengawas yang ditunjuk oleh rapat. -------

5.  Berita acara rapat sebagaimana dimaksud dalam ayat 4 menjadi bukti yang sah terhadap Yayasan dan pihak ketiga tentang keputusan dan segala sesuatu yang terjadi dalam rapat. ---------------------------------------------

6.  Penandatanganan sebagaimana dimaksud dalam ayat 4 tidak disyaratkan apabila berita acara rapat dibuat dengan akta notaris. -----------------------

7.  Anggota Pengurus dan anggota Pengawas dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan Rapat Gabungan, dengan ketentuan semua Pengurus dan semua Pengawas telah diberitahu secara tertulis dan semua Pengurus dan semua Pengawas memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis, dengan menandatangani persetujuan tersebut. ----------------------------------------

8.  Keputusan yang diambil dengan cara sebagaimana dimaksud dalam ayat 7 mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Gabungan. ----------------------------------------------------

--------------------------------------Pasal 34--------------------------------------

-----------------------------------TAHUN BUKU-----------------------------------

1.  Tahun buku Yayasan dimulai dari tanggal 1 (satu) Januari sampai dengan tanggal 31 (tiga puluh satu) Desember. ---------------------------------------

2.  Pada akhir Desember tiap tahun, buku Yayasan ditutup. ---------------------

3.  Untuk pertama kalinya tahun buku Yayasan dimulai pada tanggal dari akta pendirian Yayasan dan ditutup pada tanggal ................ Penutupan tahun buku pertama kalinya harus dilakukan pada akhir tahun yang sama dengan dimulainya tahun buku tersebut atau tahun buku berikutnya sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku. ----------------------------------

-------------------------------------Pasal 35---------------------------------------

-----------------------------LAPORAN TAHUNAN---------------------------------

1.  Pengurus wajib menyusun secara tertulis laporan tahunan paling lambat 5 (lima) bulan setelah berakhirnya tahun buku Yayasan. -----------------------

2.  Laporan tahunan memuat sekurang-kurangnya : -----------------------------

a.    Laporan keadaan dan kegiatan Yayasan selama tahun buku yang lalu serta hasil yang telah dicapai; ---------------------------------------------

b.    Laporan keuangan yang terdiri atas laporan posisi keuangan padaakhir periode, laporan aktivitas, laporan arus kas dan catatan laporan keuangan. -------------------------------------------------------------------

3.  Laporan tahunan wajib ditandatangani oleh Pengurus dan Pengawas. ------

4.  Dalam hal terdapat anggota Pengurus atau Pengawas yang tidak menandatangani laporan tersebut, maka yang bersangkutan harus menyebutkan alasan tertulis. ---------------------------------------------------

5.  Laporan tahunan disahkan oleh Pembina dalam rapat tahunan. -------------

6.  Ikhtisar laporan tahunan Yayasan disusun sesuai dengan standar ------------ akuntansi keuangan yang berlaku dan diumumkan pada papan ----------- 

- pengumuman di kantor Yayasan.  Bagi Yayasan yang memperoleh bantuan Negara, bantuan luar negeri atau pihak lain sebesar Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta Rupiah) atau lebih atau yang mempunyai kekayaan diluar wakaf sebesar Rp. 20.000.000.000,- (dua puluh milyar Rupiah) atau lebih, maka ikhtisar laporan tahunan Yayasan wajib diaudit oleh akuntan publik dan diumumkan dalam surat kabar berbahasa Indonesia. ------------------------

--------------------------------------Pasal 36--------------------------------------

----------------------PERUBAHAN ANGGARAN DASAR-------------------------

1.  Perubahan Anggaran Dasar hanya dapat dilaksanakan berdasarkan keputusan Rapat Pembina, yang dihadiri oleh paling sedikit 2/3 (dua per tiga) jumlah anggota Pembina. -------------------------------------------------

2.  Keputusan diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. ---------------

3.  Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka keputusan ditetapkan berdasarkan persetujuan oleh lebih dari  2/3 (dua per tiga) dari seluruh jumlah anggota Pembina yang hadir atau yang diwakili. --------------------------------------------------------------

4.  Dalam hal korum sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 tidak tercapai, maka diadakan pemanggilan Rapat Pembina kedua paling cepat 3 (tiga) hari terhitung sejak tanggal Rapat Pembina pertama. ------------------------

5.  Rapat Pembina kedua tersebut sah, apabila dihadiri oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) jumlah anggota Pembina. --------------------------------------

6.  Keputusan Rapat Pembina kedua sah, apabila diambil berdasarkan persetujuan suara terbanyak dari seluruh jumlah anggota Pembina yang hadir atau yang diwakili. --------------------------------------------------------

---------------------------------------Pasal 37-------------------------------------

1.  Perubahan Anggaran Dasar dilakukan dengan akta notaris dan dibuat dalam Bahasa Indonesia. -------------------------------------------------------

2.  Perubahan Anggaran Dasar tidak dapat dilakukan terhadap maksud dan tujuan Yayasan. -----------------------------------------------------------------

3.  Perubahan Anggaran Dasar yang menyangkut perubahan nama dan kegiatan Yayasan, harus mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. ----------------------------------------

4.  Perubahan Anggaran Dasar selain yang menyangkut hal-hal sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 cukup diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. ----------------------------------------

5.  Perubahan Anggaran Dasar tidak dapat dilakukan pada saat Yayasandinyatakan pailit, kecuali atas persetujuan kurator. -----------------

--------------------------------------Pasal 38--------------------------------------

---------------------------------PENGGABUNGAN---------------------------------

1.  Penggabungan Yayasan dapat dilakukan dengan menggabungkan 1 (satu) atau lebih yayasan dengan yayasan lain yang telah ada dan mengakibatkan yayasan yang menggabungkan diri menjadi bubar. ---------

2.  Penggabungan Yayasan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dapat dilakukan dengan memperhatikan : -------------------------------------------

a.     Ketidak mampuan Yayasan melaksanakan kegiatan usaha tanpa dukungan yayasan lain; ----------------------------------------------------

b.     Yayasan yang menerima penggabungan dan yang akan menggabungkan diri mempunyai kegiatan yang sejenis; ----------------

c.      Yayasan yang menggabungkan diri tidak pernah melakukan perbuatan yang bertentangan dengan anggaran dasarnya, ketertiban umum dan kesusilaan. ------------------------------------------------------------------

3.  Usul penggabungan Yayasan dapat disampaikan oleh Pengurus kepada  Pembina. -------------------------------------------------------------------------

-------------------------------------Pasal 39---------------------------------------

1.  Penggabungan Yayasan hanya dapat dilakukan berdasarkan keputusan Rapat Pembina yang dihadiri paling sedikit 3/4 (tiga per empat) dari jumlah anggota Pembina dan disetujui paling sedikit 3/4 (tiga per empat) dari seluruh jumlah anggota Pembina yang hadir. ----------------------------

2.  Pengurus dari masing-masing yayasan yang akan menggabungkan diri  dan yang akan menerima penggabungan menyusun usul rencana penggabungan. ------------------------------------------------------------------

3.  Usul rencana penggabungan sebagaimana dimaksud dalam ayat 2  dituangkan dalam rancangan akta penggabungan oleh pengurus dari  yayasan yang akan menggabungkan diri dan yang akan menerima penggabungan. ------------------------------------------------------------------

4.  Rancangan akta penggabungan harus mendapat persetujuan dari  pembina masing-masing yayasan. -------------------------------------------------------

5.  Rancangan sebagaimana dimaksud dalam ayat 4 dituangkan dalam akta penggabungan yang dibuat dihadapan notaris dalam Bahasa Indonesia. ---

6.  Pengurus yayasan hasil penggabungan wajib mengumumkan hasil  penggabungan dalam surat kabar harian berbahasa Indonesia paling  lambat 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak penggabungan selesai  dilakukan. ------------------------------------------------------------------------

7.  Dalam hal penggabungan yayasan diikuti dengan perubahan anggaran dasar yang memerlukan persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, maka akta perubahan anggaran dasar yayasan wajib disampaikan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia untuk memperoleh persetujuan dengan dilampiri akta penggabungan. ------------------------------------------------------------------

--------------------------------------Pasal 40--------------------------------------

-----------------------------------PEMBUBARAN-----------------------------------

1.  Yayasan bubar karena : ---------------------------------------------------------

a.  Alasan sebagaimana dimaksud dalam jangka waktu yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar berakhir; ------------------------------------------

b.  Tujuan Yayasan yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar telah tercapai atau tidak tercapai; --------------------------------------------------------

c.   Putusan Pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap berdasarkan alasan : -----------------------------------------------------------------------

             i.Yayasan melanggar ketertiban umum dan kesusilaan; -----------------

            ii. Tidak mampu membayar utangnya setelah dinyatakan pailit; ---------

           iii. Harta kekayaan Yayasan tidak cukup untuk melunasi utangnya setelah pernyataan pailit dicabut. -----------------------------------------

2.  Dalam hal Yayasan bubar sebagaimana diatur dalam ayat 1 huruf a dan huruf b, Pembina menunjuk likuidator untuk membereskan kekayaan Yayasan. -------------------------------------------------------------------------

3.  Dalam hal tidak ditunjuk likuidator, maka Pengurus bertindak sebagai likuidator. ------------------------------------------------------------------------

4.  Pembubaran Yayasan hanya dapat dilakukan berdasarkan keputusan Rapat Pembina yang dihadiri paling sedikit 3/4 (tiga per empat) dari jumlah anggota Pembina dan disetujui paling sedikit 3/4 (tiga per empat) dari seluruh jumlah anggota Pembina yang hadir. ---------------------------------

--------------------------------------Pasal 41--------------------------------------

1.  Dalam hal Yayasan bubar, Yayasan tidak dapat melakukan perbuatan hukum, kecuali untuk membereskan kekayaannya dalam proses likuidasi.--

2.  Dalam hal Yayasan sedang dalam proses likuidasi, untuk semua surat  keluar dicantumkan frasa “dalam likuidasi” dibelakang nama Yayasan. -----

3.  Dalam hal Yayasan bubar karena putusan Pengadilan, maka Pengadilan juga menunjuk likuidator. ------------------------------------------------------

4.  Dalam hal pembubaran Yayasan karena pailit, berlaku peraturan perundang-undangan dibidang kepailitan. -------------------------------------

5.  Ketentuan mengenai penunjukan, pengangkatan, pemberhentian sementara, pemberhentian, wewenang, kewajiban, tugas dan tanggung jawab serta pengawasan terhadap Pengurus, berlaku juga bagi likuidator.

6.  Likuidator atau kurator yang ditunjuk untuk melakukan pemberesan kekayaan Yayasan yang bubar atau dibubarkan, paling lambat 5 (lima) hari terhitung sejak tanggal penunjukan wajib mengumumkan pembubaran Yayasan dan proses likuidasinya dalam surat kabar harian berbahasa Indonesia. -----------------------------------------------------------------------

7.  Likuidator atau kurator dalam jangka waktu paling lambat 30 (tigapuluh) hari terhitung sejak tanggal proses likuidasi berakhir, wajib mengumumkan hasil likuidasi dalam surat kabar harian berbahasa Indonesia. ---------------

8.  Likuidator atau kurator dalam waktu paling lambat 7 (tujuh) hari terhitung sejak tanggal proses likuidasi berakhir wajib melaporkan pembubaran Yayasan kepada Pembina. ------------------------------------------------------

9.  Dalam hal laporan mengenai pembubaran Yayasan sebagaimana  dimaksud ayat 8 dan pengumuman hasil likuidasi sebagaimana dimaksud ayat 7 tidak dilakukan, maka bubarnya Yayasan tidak berlaku bagi pihak ketiga.--

-------------------------------------Pasal 42---------------------------------------

------------CARA PENGGUNAAN KEKAYAAN SISA LIKUIDASI--------------

1.  Kekayaan sisa hasil likuidasi diserahkan kepada yayasan lain yang mempunyai maksud dan tujuan yang sama dengan Yayasan yang bubar.---

2.  Kekayaan sisa hasil likuidasi sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dapat diserahkan kepada badan hukum lain yang melakukan kegiatan yang sama dengan Yayasan yang bubar, apabila hal tersebut diatur dalam undang-undang yang berlaku bagi badan hukum tersebut. ---------------------------

3.  Dalam hal kekayaan sisa hasil likuidasi tidak diserahkan kepada yayasan lain atau kepada badan hukum lain sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dan ayat 2, maka sisa kekayaan tersebut diserahkan kepada Negara dan penggunaannya dilakukan sesuai dengan maksud dan tujuan Yayasan yang bubar. ----------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------Pasal 43--------------------------------------

------------------------------PERATURAN PENUTUP-----------------------------

-Segala sesuatu yang tidak atau belum cukup diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diputuskan oleh Rapat Pembina. -----------------------------------------

 -Selanjutnya, para penghadap bertindak dalam kedudukannya sebagaimana tersebut di atas menerangkan bahwa : -------------------------------------------

I.       Menyimpang dari ketentuan dalam Pasal 7 ayat 4, Pasal 14 ayat 1 dan Pasal 25 ayat 1 Anggaran Dasar ini mengenai tata cara pengangkatan Pembina, Pengurus dan Pengawas Yayasan, telah diangkat sebagai : -------

-PEMBINA : ------------------------------------------------------------------------

-Ketua         : Tuan .............................. tersebut. --------------------

-PENGURUS : ----------------------------------------------------------------------

-Ketua         : Nyonya ..............................

-Sekretaris   : Nyonya ..............................

-Bendahara   : Tuan ..............................

-PENGAWAS : ---------------------------------------------------------------------

-Ketua         :

 

 

-Pengangkatan anggota Pembina, anggota Pengurus dan anggota Pengawas Yayasan tersebut telah diterima oleh masing-masing yang bersangkutan dan harus disahkan dalam Rapat Pembina yang pertama kali diadakan setelah Akta Pendirian ini mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. -----------------------------

Pengurus Yayasan dan/atau Pembina Yayasan baik bersama sama maupun sendiri sendiri dengan hak untuk memindahkan kekuasaan ini kepada orang lain dikuasakan untuk memohon pengesahan atas Anggaran Dasar ini kepada instansi yang berwenang dan untuk membuat  pengubahan dan/atau tambahan dalam bentuk yang bagaimanapun juga yang diperlukan untuk memperoleh pengesahan tersebut dan untuk mengajukan serta menandatangani semua permohonan dan dokumen -lainnya, untuk memilih tempat kedudukan dan untuk melaksanakan  tindakan lain yang mungkin diperlukan. --------------------------------------

-Akhirnya para penghadap menyatakan dengan ini menjamin akan kebenaran kartu identitas yang diberikan kepada saya, Notaris, sebagaimana diuraikan dalam akta ini, dan menjamin bahwa surat-surat dan/atau dokumen yang diberikan serta keterangan-keterangan yang disampaikan kepada saya, Notaris, adalah satu-satunya yang sah dan benar, sehingga sekarang untuk dikemudian harinya para penghadap bertanggungjawab sepenuhnya mengenai hal-hal tersebut di atas, dan - selanjutnya para penghadap juga dengan ini menyatakan telah membaca, mengerti dan memahami isi akta ini. ---------------------------------------------

------------------------------ DEMIKIANLAH AKTA INI -------------------------

-Dibuat sebagai minuta, dibacakan dan ditanda tangani di Kabupaten Karawang, pada hari, tanggal, bulan dan tahun seperti yang tersebut pada permulaan akta ini, dihadapan : --------------

1. Tuan ..............................

2. Nyonya ..............................

Keduanya pegawai kantor saya, Notaris, yang saya, Notaris kenal sebagai saksi-saksi. -------------

-Setelah akta ini oleh saya, Notaris dibacakan kepada penghadap dan para saksi tersebut, maka segera akta ini ditanda-tangani oleh penghadap, para saksi dan saya, Notaris. ----------------------

-Dibuat dengan

Comments

Popular posts from this blog

Contoh Akta Pembagian Hak Bersama (APHB) yang dibuat PPAT

Contoh Akta Pembagian Hak Bersama (APHB) yang dibuat PPAT (Pejabat Pembuat Akta Tanah) Di dalam entri ini akan dibahas mengenai pembuatan  Akta Pembagian Hak Bersama (APHB)  atas tanah dan bangunan oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah. Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait teknis pembuatan  Akta Pembagian Hak Bersama (APHB)  ini adalah : 1.  Akta Pembagian Hak Bersama (APHB)  ini merupakan akta PPAT, sehingga wajib menggunakan kop PPAT. 2.   Judul aktanya harus tegas menyatakan perbuatan hukum tukar menukar, yakni :  "AKTA PEMBAGIAN HAK BERSAMA".  Nomor akta sesuai urutan dan mencantumkan tahun pembuatan akta, contohnya : "01/2021." 3.  Akta Pembagian Hak Bersama (APHB)  dibuat dalam beberapa kopi. Lembar pertama untuk disimpan oleh PPAT, lembar kedua dan salinan untuk pendaftaran kepada BPN, dan diberikan pula lembar salinan untuk para pihak (penjual dan pembeli). 4.  Setiap halaman wajib diparaf oleh para pihak, saksi-saksi, dan PPAT, dan di bag

Contoh Akta Tukar Menukar

Contoh Akta Tukar Menukar yang dibuat PPAT (Pejabat Pembuat Akta Tanah) Di dalam entri ini akan dibahas mengenai pembuatan  Akta Tukar Menukar  atas tanah dan bangunan oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah. Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait teknis pembuatan  Akta Tukar Menukar  ini adalah : 1.  Akta Tukar Menukar  ini merupakan akta PPAT, sehingga wajib menggunakan kop PPAT. 2.   Judul aktanya harus tegas menyatakan perbuatan hukum tukar menukar, yakni :  "AKTA TUKAR MENUKAR".  Nomor akta sesuai urutan dan mencantumkan tahun pembuatan akta, contohnya : "01/2021." 3.  Akta Tukar Menukar  dibuat dalam beberapa kopi. Lembar pertama untuk disimpan oleh PPAT, lembar kedua dan salinan untuk pendaftaran kepada BPN, dan diberikan pula lembar salinan untuk para pihak (penjual dan pembeli). 4.   Setiap halaman wajib diparaf oleh para pihak, saksi-saksi, dan PPAT, dan di bagian akhir akta harus ditandatangani dan ditulis nama lengkap. 5.   Dokumen yang perlu dimint

Contoh Akta Persekutuan Perdata oleh Notaris

Contoh Akta Pendirian P ersekutuan P erdata (PP)  yang dibuat oleh Notaris Di dalam entri ini akan dibahas mengenai pembuatan akta Pendirian P ersekutuan P erdata (PP) yang dibuat dihadapan Notaris. Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait teknis pembuatan akta Pendirian PP ini adalah : 1.       Akta  Pendirian PP  ini merupakan akta  Notaris, sehingga wajib dibuat dihadapan Notaris. 2.       Judul aktanya harus tegas menyatakan  pendirian PP.....  , yakni :  "AKTA  Pendirian Persekutuan Perdata (Maatschap)........... ".  Nomor akta sesuai urutan  akta di Notaris yang bersangkutan , contohnya : "01" 3.       Akta  Pendirian PP hanya dibuat 1 (satu) rangkap minuta  dan  d iberikan pula lembar salinan untuk  Pihak PP. 4.       Setiap halaman wajib diparaf oleh para pihak, saksi-saksi, dan  Notaris , dan di bagian akhir akta harus ditandatangani dan ditulis nama lengkap. 5.       Draft  Akta Pendirian PP ini mengacu pada peraturan Pasal 16 KUHD